Kalau benar sudah mati, kenapa puntung rokoknya masih ada? Tidak mungkin isterinya menghisap rokok, saya tidak pernah melihat jari wanita itu menyepit rokok atau mulutnya dimuncungi rokok.

layar skrin ditatap gelita/ data tak menembus lebuh maya/ khabar yang dihantar – berawangan/ talian bercerai talak tiga

kebebasan nafsu pada megah menyorongmu jauh ke luar lingkung desakan batas dana ego masih mengembung mencari ruang tanpa cerewet untuk menuai dari lembar kecil yang tersisip tawaran haram digit-digit kau akad ikrar tajam diapit bunga; mengembang tanpa santun kelopak berdiam duri di...

hanya beberapa kerdip tanggal-tanggal itu akan lerai dari lembar kurungan telah separuh waktu rapuh berkelahi kisah-kisah luar doa sempat jua dipeluk dingin kali yang beralun sebatas kilas tetap ingatan adalah matahari setebal apapun kulit menggelupas masih cahayanya keras seperti...

resah menyewa di kepala lubuk dada rahsia-rahsia berbalah dua telaga tumbuh menenggelam mata setiap waktu, bayangan asing mendekap lalu mengucap selamat pergi senyum terlucut tak lagi terpungut kaufikir tali, tajam, racun dan terjun titik akhir untuk gugur sebelum itu kenangkan...

setiap kali api mengembang di kepalamu tercipta jalanan miring, landasan tren dan ungu lampu-lampu di tubuhku umpama hentian, segala bahang kausinggahkan setiap kali haiwan liar tersangkar di dadamu tercetak tapak-tapak kaki tempelan acuan tangan dan pulasan jemari di ragaku seperti...

Tak ada aurora malam disebat hujan mengasak bumbung tua berselang derau mimpi yang garing kembali lemau gegas kami menadah jernih lelehan darah Mengapa berpinak waktu kian banyak ditakung hingga habis bekas ibu Dan mengapa ia sama tiris seperti kocekku? Tidur kami tergigil jika...

kutunggu kesumba matahari memercupi November ini kerana langit bulan-bulan undur seakan berlapis arang udara berkelahi, hujan libas melibasi lampu dibatasi sepi api lilin kehabisan tubuh sendiri barangkali doa-doaku tersembunyi di helai angin kedinginan atau masih meringkuk dalam...

Seperti apa kau ingin menjadi saat bangkumu berdarjat memilih saku lebih lebar dari baju syahadat yang bersanding di bibir sejak bergulung di kantung ibu koyak dikikir mata runcing Kau menyangka debumu tersembunyi mirip Maria, Lucia dan Magdalena gunung purba yang menidurkan api meski...